Erianto M |
Akhirnya suara Pileg PBB stagnan dan hanya berhasil di Pilpres memenangkan Jokowi-Maruf Amin sebagaimana diamanatkan oleh Rakornas 2019.
Baca: Ini Tanggapan dan Saran Publik Serta Warganet atas Pertemuan Wali Amanah PBB
Kader PBB Erianto M mempertanyakan peran Wali Amanah selama proses pemilu di akun Facebooknya. Ini selengkapnya:
Saya tidak bisa merespon isi berita di bawah ini, saya hanya bisa katakan, sejak PBB dinyatakan Tidak Lolos sebagai Peserta Pemilu 2019 oleh KPU dan harus berjuang mati-matian sampai LOLOS, dan disaat DDII, Pesis dan FPI yang Meneriakan tengelamkan PBB di Pemilu 2019, baik secara Langsung maupun melalui surat selebaran ataupun Maklumat, Jujur saya tidak pernah merasakan, melihat dan mendengar yang Namanya Wali Amanah Berjuang untuk Membantu apalagi menyelamatkan PBB.
Dan sekarang Wali Amanah melakukan musyawarah untuk mengantikan Posisi YIM sebagai KETUM PBB, dengan berbagai alasan dan dalil,.
Tapi apapun Hasil Musyawarah tersebut saya akan tetap Katakan
SAYA TETAP AKAN BERJUANG UNTUK MEMPERTAHANKAN AGAR YIM TETAP MENJADI KETUM PBB UNTUK PERIODE SELANJUTNYA
#KamiBersamaYIM
#KamiPatuhPadaYIM
"Isi Musyawarah Wali Amanah PBB"
Wali Amanah PBB terdiri dari persatuan ormas di antaranya, Persatuan Islam (Persis), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Badan Kerja Sama Pondok Pesantren se-Indonesia (BKsPPI), Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI), Forum Silaturrahmi Ulama, Habaib dan tokoh Masyarakat (FSUHTM), Persatuan Ummat Islam, Al Irsyad al Islamiyah, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Hidayatullah, Asy- Syafiiyah, Wanita Islam, dan lain-lain.
Kiai Cholil berharap, PBB ke depan bisa menjadi partai Islam yang ideologis dan dipimpin oleh orang yang berkapasitas seperti ulama yang benar-benar warosatul anbiya.
Kiai Cholil berharap pengurus PBB mau mendengar dan melaksanakan masukan dari wali amanah. “Ini dalam rangka melakukan perubahan menjadi lebih baik,” jelasnya.
Ia menilai PBB, selama ini ada masalah dalam kepemimpinannya. “Kalau partai tidak ada masalah, yang masalah itu orang yang memimpin partai itu. Ia harus menyadari dengan mendukung 01 pada pillpres kemarin itu melukai umat sehingga jauh dari umat dan akhirnya partainya terpuruk,” kata Kiai Cholil.
Menurutnya, seorang pemimpin yang gagal harus legowo. “Harus sportif dan jentel, mengundurkan diri dengan baik-baik, lalu PBB mencari pemimpin berikutnya dengan melibatkan wali amanah,” tandas Kiai Cholil.
Posting Komentar